Minggu, 21 Agustus 2011

Sehat Itu Mahal

Sewaktu makan seusai rapat siang di kantor, saya tertegun melihat rekan senior saya membawa makanan khusus dari rumah. Makanannya adalah kentang rebus, wortel yang dikukus, dan beberapa jenis sayuran yang semuanya serba dikukus/rebus. Makannya juga tidak pakai nasi. Setelah saya bertanya, ternyata rekan saya itu menderita penyakit tertentu yang mengharuskannya menjalani diet makanan. Saya lupa nama penyakitnya, tapi gak jauh-jauh dari masalah kolesterol, asam urat, dan sebagainya.
Saya cukup kasihan dengan rekan saya itu. Alangkah malangnya dia. Bagaimana tidak, dia sebenarnya sangat berkecukupan, uangnya banyak, tetapi dia tidak dapat menikmati hasil jerih payahnya, sekadar untuk makan saja. Makan harus diatur secara ketat jumlah kalorinya, itupun juga harus makanan yang serba direbus atau dikukus. Tidak boleh mengandung minyak. Tidak boleh pakai garam. Apa ya rasa makanan seperti itu? Hambar dan tidak membangkitkan selera. Gimana lagi, kalau mau tetap sehat tentu harus kontrol makanan dengan ketat. Semua makanan yang enak-enak harus disingkirkan dari ingatan.
Beberapa waktu yang lalu rekan saya yang lain terpaksa masuk rumah sakit karena serangan stroke. Stroke dan jantung adalah dua penyakit yang paling mematikan. Keduanya saling berhubungan dan banyak menimpa orang-orang sibuk di zaman modern ini. Rekan saya ini pernah bercerita bahwa sejak beberapa tahun terakhir dia harus mengontrol makanan. Kolesterolnya sudah tinggi, maklum sejak muda doyan makan makanan yang mengandong kolesterol tinggi seperti daging, sate kambing, jeroan, durian, dan lain-lain. Tapi yang namanya manusia kan sering lupa, makanan enak bisa membuat orang tergoda dan pantangan makanan itu diabaikan. Akhirnya, ya masuk rumah sakit sebab kolesterol yang menumpuk di pembuluh darah yang menuju otak mengakibatkan serangan stroke.
Sehat itu ternyata mahal harganya (kata orang sakit).
Dari semua peristiwa itu terkandung ibrah yaitu pelajaran berharga. Kebanyakan penyakit zaman sekarang berawal dari pola makanan. Pola makanan yang tidak sehat dan berlebihan bisa menimbulkan penyakit. Hidup sehat dapat diperoleh jika kita menyesuaikan pola makan yang sehat sejak masih muda. Saya pribadi tidak terlalu suka makan daging, hanya sekali-sekali saja. Saya lebih senang mengkonsumsi ikan. Ikan bagi sebagain orang dianggap makanan yang tidak elit, tetapi ketahuilah ikan itu tidak mengandung kolesterol, jadi sangat sehat untuk dikonsumsi. Ketika saya berkunjung ke daerah, ikanlah yang saya pilih sebagai teman nasi, bukan daging. Entah kenapa sejak beberapa tahun terakhir ini kalau saya melihat makanan dari daging sapi maka yang terbayang adalah daging itu masih hidup. Jadi nek gitu melihatnya.
Tips sehat lainnya adalah rajinlah makan buah-buahan dan berolahraga. Tentang ini sudah saya bahas di dalam tulisan Jika Ingin Tetap Sehat , silakan baca lagi.
Agama sudah mengajarkan kita agar jangan hidup berlebih-lebihan, termasuk soal makan. Yang berlebih-lebihan itu adalah penyakit. Makan daging tentu boleh, asal tidak berlebihan. Makan ikan juga begitu, jangan berlebihan. Perut kita sudah dirancang sedemikian rupa oleh Allah SWT untuk menampung makanan secukupnya. Bisakah kita menerapkan teladan Rasulullah tentang makan sebagai berikut: “makan sebelum lapar, berhenti sebelum kenyang”?
Beruntunglah orang yang diberi kesehatan oleh Allah SWT. Menurut saya kesehatan  adalah nikmat Allah yang paling besar. Hanya kalau tubuh sehatlah kita bisa berkarya, belajar, dan melakukan aktivitas.  Oleh karean itu, patutlah kita menysukuri nikmat sehat itu.

Ini Bukan Iklan Tapi Sedang Mencari Yang Terbaik

Si Sulung memutuskan untuk memiliki kamar sendiri, so pastinya saya dan istri mendapatkan konsekuensi dengan menata untuk dua kamar yang berbeda. Salah satunya adalah membelikan pendingin ruangan atau Air Conditioning (AC). Terakhir beli AC udah 5 tahun lebih, nah sekarang dengan banyaknya iklan di TV yang sangat gencar dengan menawarkan kelebihan-kelebihan fiturnya jadi malah bingung untuk memilihnya.

Di saat Tarif Dasar Listrik (TDL) yang efektif akan naik bulan ini, tentunya akan pilih yang hemat listrik. Untuk urusan harga dengan ukuran 1/2 PK harganya bervariasi dari Rp.2.500.000,- hingga Rp.3.300.000,- tergantung dari Brand dan fitur yang ada di tipe-tipe tertentu. Perburuan untuk mencari tepatnya untuk membeli sudah dimulai dari Supermarket besar seperti Giant, Glodok Elektronik dan Carefour yang kemudian dilanjutkan dengan toko online di internet seperti Glodokshop, Toko Bagus, hingga Agen Elektronik. Bukannya makin mantap akhirnya malah makin bingung mau pilih Brand dan tipe seperti apa??

Mungkin diantara rekan-rekan yang baru saja membeli AC bisa bantu memberikan saran atau usul untuk Brand dan tipe-tipe yang kira-kira cocok dengan sudut pandang pertimbangan masing-masing tentunya terutama kesehatan lah. Semoga saya dapat pencerahannya. Terima kasih sebelumnya

Kanker

Dalam kurun 2 tahun terakhir saya sudah kehilangan teman sekolah, saudara sepupu, tante, om, dan teman kantor yang meninggal dunia karena penyakit kanker. Terakhir, hari senin kemarin (29 November 2010), teman kantor meninggal setelah divonis dokter mengidap kanker. Hanya butuh sekitar dua bulan, penyakit tersebut menggerogoti tubuhnya. 

Kanker adalah merupakan penyakit mematikan dan belum ada obat yang dapat menyembuhkannya secara medis meskipun banyak obat alternatif digunakan dan diyakini sebagian orang dapat menyembuhkan penyakit ini.Beragam jenis kanker, dari kanker tulang, paru-paru, hati hingga yang khusus menyerang perempuan yakni kanker rahim dan payudara. Atau yang khusus menyerang kaum adam yakni kanker prostat.

Sebagai orang beragama, kita semua mengetahui bahwa umur kita hanya Allah yang menentukan namun sebagai  manusia kita wajib melakukan ikhtiar mencari yang terbaik atas segalanya termasuk menyembuhkan penyakit. Tidak ada satu penyakitpun yang dapat sembuh tanpa seizin-NYA. Tindakan medis maupun non medis tidak dapat kita persalahkan karena kita pun belum yakin mana jalan yang terbaik dalam rangka penyembuhan penyakit ini.

Saya menghimbau kepada semuanya untuk tidak meremehkan penyakit apapun seperti batuk, flu atau penyakit yang sering kita temui. Atau kita menemukan benjolan kecil yang tiba-tiba muncul di tempat tidak semestinya. Cari jawabannya sedapat mungkin tanya ke ahlinya, baik itu dokter ataupun pengobatan alternatif agar kewaspadaan kita terus terjaga. Terkadang kita sudah diberikan alarm (baca:tanda) bahwa ada kelainan di dalam tubuh kita namun kita sering menyangkalnya. Mulailah dari hal yang kecil, dan jangan sampai terlambat menyebar ke seluruh tubuh. Sayangilah badan anda, istirahat yang teratur, hindari stres yang berlebihan, olah raga yang teratur, dan jaga asupan yang masuk ke tubuh kita

Jangan Simpan Kekecewaan

Kecewa adalah sebuah kata yang dapat menggambarkan perasaan tidak puas yang berkecamuk di hati akibat hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan keinginan. Semakin lama kekecewaan dipendam di dalam hati, semakin banyak aura negatif di badan kita. Ibarat bola salju yang menggelinding dari puncak gunung, semakin lama menggelinding semakin besar bola salju yang terbentuk.

Aura negatif dapat mengakibatkan kondisi badan kita menjadi kurang bagus. Setiap orang dapat dipastikan pernah mengalami kekecewaan. Kecewa terhadap masalah kecil atau masalah besar. Ada yang dapat cepat melupakan kekecewaan dengan mudah namun tidak sedikit yang memendamnya di dalam hati mereka.

Perjalanan hidup kita sering menghadapi kekecewaan, namun tergantung sifat dan karakter individu dalam menyikapi kekeceewaan tersebut. Sebagai individu yang banyak berinteraksi dengan berbagai ragam orang, saya memiliki kecenderungan untuk tidak menyimpannya di dalam hati. Anak-anak sekarang biasa bilang "Emang Gue Pikirin" setiap ada kejadian yang tidak berkenan dengan mereka.

Dua bulan terakhir, tiba-tiba kondisi fisik (stamina) saya kurang bagus. Badan menjadi sering lemas dan  penyakit flu tidak kunjung sembuh. Biasanya untuk mengusir penyakit flu, saya cukup menambah waktu istirahat dan makanan bergizi tinggi. Namun kali ini, usaha tersebut tidak kunjung berhasil. Stamina masih belum membaik, bahkan setelah melakukan cek laboratorium hasilnya sungguh mengejutkan. Banyak fungsi-fungsi yang tidak normal alias menjadi lebih tinggi dari biasanya.

Setelah melakukan cross check ternyata nilai-nilainya tidak konsisten. Dokterpun memberi saran untuk menjaga konsumsi makanan, akan tetapi hasilnya masih kurang memuaskan. Konsultasi kembali dengan dokter dan kemudian menyimpulkan faktor pikiran yang mempengaruhi hasil atau kondisi stamina yang kurang baik. Merasa tidak memikirkan yang berat-berat, saya menjadi berpikir keras tentang pikiran apa yang membuat kondisi menjadi seperti ini.

Akhirnya, saya banyak melakukan diskusi-diskusi dengan orang-orang yang lebih banyak pengalaman (baca: lebih senior). hasil diskusi yang membuat saya tercengang ternyata adalah kekecewaan yang bertumpuk dan saya belum legowo menerimanya meskipun di ucapan sudah menerima tapi di dasar hati masih meninggalkan bekas. Akumulasi kekecewaan tersebut ternyata berdampak cukup signifikan kepada stamina padahal saya merasa tidak pernah mau mikirin kejadian2 yang pernah mengecewakan dengan berpikir positif.

Di awal tahun ini saya mulai belajar lebih legowo agar kekecewaan tidak memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Satu demi satu, saya mulai membuang jauh semua kekecewaan tersebut dan mudah2an bisa tuntas dan membawa kesehatan menjadi jauh lebih baik. Tidak ada yang susah untuk memulai apabila kita mau menjadi lebih baik. Apakah anda pernah menyimpan kekecewaan? Sulitkah membuang jauh2nya??

Hidup Lebih Baik

Dua bulan yang lalu tepatnya di bulan November tahun 2010, tiba-tiba badan jadi kurang fit alias drop. Penyakit flu mampir, tidak kalah sama flu muncul kembali penyakit kambuhan asam urat, pusing luar biasa (yang ternyata tekanan darah tinggi), liver, kolestrol hingga akhirnya saya memutuskan untuk cek darah di laboratorium. Begitu mengambil hasilnya.....alhamdulillah....kacau semuanya.

"Koq jadi berantakan hasilnya yah?" bertanya kepada diri sendiri dalam hati.

Akhirnya saya konsul kepada dokter mengenai hasil lab tersebut. Dokterpun menanyakan konsumsi makanan terakhir sebelum drop. Sambil berpikir keras.....baru saya ingat...yakni mengkonsumsi gorengan di pinggir jalan sambil menunggu angkot. Padahal sebelumnya saya sering diingatkan untuk menjaga asupan agar penyakit asam urat jangan sering kambuh. Saya merasa sudah cukup membatasi makanan-makanan yang sangat dipantang namun kalau merasa badan cukup fit ..suka bandel ...akhirnya tetap makan makanan yang seharusnya dipantang seperti makanan yang mengandung banyak lemak.

Saya membuat resolusi 2011 agar menjadi lebih sehat dan bugar (insya Allah). Dokter menyarankan untuk menghindari makanan yang digoreng. Kalau memang tidak bisa menghindari, hendaknya digoreng dengan minyak goreng berbahan dasar minyak kelapa (bukan minyak kelapa sawit). Selain itu, diperbanyak konsumsi buahnya (mengingat sebagian besar sayur tidak boleh dikonsumsi karena sakit asam urat).

Bermodalkan tekad untuk hidup sehat, saypun mengikuti saran-saran dokter.

  • Hindari minuman dingin terutama yang pakai batu es ...at least seminimal mungkin. 
  • Perbanyak konsumsi buah seperti semangka, pepaya, belimbing dan pisang gepok.
  • Sayuran musti seimbang dengan dagingnya....(khusus pasien asam urat cuma tinggal wortel, sawi putih dan salada air yang disarankan)
  • Minum Air putih yang cukup banyak 
  • Terakhir...tetap berpikir positif dan berperasaan positif...jangan biarkan kekecewaan menumpuk di dalam hati karena pengaruhnya sangat berat buat kerja organ2 di dalam tubuh....
Alhamdulillah...meskipun awalnya rada sulit karena saya ini penggila gorengan dan minuman dingin namun sudah berjalan dua bulan ini....sudah dapat menjalaninya ....

Rencana Tinggal Rencana.

Hari ini seharusnya saya mau ikutan Askatnya Pakde Cholik namun semuanya berantakan karena waktu bangun pagi pas mau sholat subuh kepalaku rada keliyengan. Seharusnya setelah sholat langsung mandi dan siap2 berangkat kerja (biasalah...mengejar kereta...) namun saya memutuskan untuk melanjutkan tidur sejenak dan berharap siapa tahu kepala ini menjadi lebih enak alias ga keliyengan lagi.

Ternyata saya terbangun jam setengah 10 itupun karena ada telpon dari istri tercinta yang sedang antar Ajif ke kolam renang (dalam rangka perpisahan TK plus pembagian raport) dan menanyakan keadaan saya. Alhamdulillah lebih baik dari tadi paginya tapi masih rada keliyengan kalau bergerak banyak. Akhirnya saya telpon kantor untuk kasih tahu kalau hari ini ga bisa masuk kerja sambil titip2 kerjaan agar tidak terlalu kacau semuanya.


Jam setengah duabelas, Nafis belum sampai di rumah padahal kalau ujian pulangnya lebih cepat. Waktu saya cek ternyata yang biasa jemput ketiduran. Si kakak Nedia ujian jam setengah 1, kalau jemput Nafis duluan pastinya si kakak telat. Sedangkan kalau antar si kakak duluan, kasihan Nafis nunggu kelamaan. Akhirnya saya putuskan untuk jemput Nafis naik motor padahal kepala masih rada keliyengan tapi bismillah aja deh. Ternyata dugaan saya benar, Nafis malah sampai ketiduran nunggu jemputan..untung keputusannya tepat.

Rencana ngantor gagal, karena badan lagi ga fit. Rencana istirahat banyak juga gagal karena harus jemput Nafis di sekolah. Rencana mau ikutan Askat juga gagal karena pulang dari jemput Nafis kepalanya masih berat dan akhirnya ketiduran. Semua rencananya jadi berubah dengan kenyataan deh. Tiba2 jadi inget waktu membangun rumah. Niat buat minimalis jadi bubar jalan karena kurang koordinasi dan pengalaman dengan tukang-tukang (karena mau irit, ga pake pemborong...hehehehe eh malah boncos deh akhirnya)

Pernah ga blogger punya rencana matang namun semuanya jadi berubah total karena banyak sebabnya entah karena sakit, urusan tiba yg jadi penting banget, atau lainnya. Bagaimana tuh rasanya....pasrah, kesal, chuek, atau ada yang lain??

Sehat Itu Mahal

Apakah anda termasuk yang senang mencegah datangnya penyakit? ataukah senang mengobati penyakit ketika sudah menyerang kita? Mungkin untuk sementara orang ....sering mendengar ungkapan "mumpung masih sehat", "kalo udah sakit baru lah kita pikirin nanti", atau "cape' amat mkirinnya, enjoy aja dulu lah selagi muda." Begitulah pernyataan yang sering kita dengarkan di mall, pertokoan, terminal, halte, dll.

Ketika ada tawaran untuk membeli multivitamin dari salah satu MLM, atau ada teman yang memberikan saran untuk mengkonsumsi juice mengkudu (noni), minum madu, dll dalam rangka untuk menambah daya tahan tubuh agar penyakit tidak perlu mampir lagi ditubuh. dengan cepat bilang belum butuh barang tersebut. Sebenarnya alasan utama mereka adalah ekonomi (tidak ada alokasi anggarannya untuk membeli barang yang sifatnya mencegah). Saat rekan-rekannya mengajak berolahraga, dengan cepat menolaknya karena tidak ada waktu. Sabtu dan Minggu sudah fully booked untuk keluarga dan tidak boleh diganggu gugat.


Akhir-akhir ini olah raga sepeda sangat digemari. Euforia bersepeda makin marak. Toko-toko sepeda yang tadinya sudah hampir tutup, kini kebanjiran order pemesanan. Baik toko online maupun toko sepeda yang ada di pasar2 menjadi sasaran penggemar sepeda dadakan Merk sepeda Polygon, United Bike, Dahon, dsb menjadi pilihan mereka.

Beberapa waktu yang lalu sempat berdiskusi dengan seorang dokter. (Saya sering sekali bertanya dengan beliau untuk mendapatkan point of view profesinya tentang penyakit hingga obat alternatif). Saat itu saya bertanya tentang efektifitas obat herbal yang banyak beredar luas di pasaran. Menurut beliau selama itu herbal murni dan tidak ada campuran bahan kimia malah lebih baik dibandingkan obat kimia, namun reaksi setiap orang tidak sama terhadap obat2an herbal. Ketika saya singgung harga herbal yang cukup mahal seperti Tahitian Noni Juice, beliau malah membandingkan ongkos obat dan dokter spesialis. Mahal itu relatif menurutnya.

Mari rekans.....lebih baik kita mencegah penyakit daripada mengobatinya. Mulai dari waktu istirahat, tidak stres, mengalokasikan waktu untuk olah raga, makan makan sehat serta mengkonsumsi vitamin tambahan. Apabila mau beli sepeda, sesuaikan dengan anggaran yang dialokasikan.Sisihkan waktu untuk olah raga dan ajak keluarga untuk sama-sama menikmatinya. Biaya rumah sakit dan dokter untuk sekarang ini bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk satu hari. Bandingkan biaya tersebut dengan biaya pembelian alat-alat olah raga, multivitamin, madu, dll. Anda sendiri yang memutuskan karenanya Sehat itu Mahal......
Template by : kendhin x-template.blogspot.com